Navigasi Lanskap Keamanan Siber: Sorotan National Cybersecurity Conference 2023

Pada 2526 Oktober lalu, acara National Cybersecurity Conference (NCC) 2023 diselenggarakan sebagai platform untuk berkumpul, berbagi wawasan, dan merancang arah untuk masa depan keamanan siber di Indonesia.

Acara yang rutin diselenggarakan setiap tahunnya ini diorganisir oleh Badan Siber dan Kripto Nasional (BSSN) yang bekerja sama dengan Nagayana Indonesia serta APTIKNAS

Berlangsung di Menara Bidakara, acara yang bertema “Get Ready to Face Future Cyber Threats”  ini dihadiri oleh para pemimpin industri, ahli, dan lembaga pemerintahan yang berkecimpung di dunia cybersecurity.

Konferensi ini dibuka oleh Soegiharto Santoso dari APTIKNAS yang menyoroti peran penting konferensi ini dalam membentuk lanskap keamanan siber. Untuk menghadapi ancaman digital yang terus berkembang, Ia menekankan perlunya kesadaran dan kewaspadaan keamanan siber yang tinggi.

Kemudian pada sesi pembukaan selanjutnya, Slamet Aji Pamungkas (Deputi Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian Badan Siber dan Kripto Nasional) menyoroti posisi Indonesia yang menduduki peringkat kedua sebagai negara dengan tingkat kejahatan siber tertinggi di dunia.  

Menurutnya, keamanan siber pada empat sektor krusial, yakni pemerintahan, ekonomi, enterprise, dan infrastruktur informasi, harus diperkuat. Ancaman seperti malware, phishing, dan social engineering tidak hanya berpotensi mengancam perusahaan, melainkan juga dapat ditargetkan secara pribadi kepada karyawan.

DTrust sebagai penyedia layanan cloud-centric MSSP dari PT Datacomm Diangraha ikut berbagi wawasan mengenai berbagai ancaman keamanan siber, serta implikasi keamanan dari infrastruktur cloud.

Andi Hendra Gunawan, Security Operation Consultant di Datacomm, memaparkan tentang sejarah, jenis, dan cara kerja ransomware

Ransomware oleh Andi Hendra Gunawan

Dengan menekankan pentingnya backup data secara teratur, Hendra menyoroti komitmen DTrust terhadap praktik terbaik dalam mencegah serangan ransomware.

Kemudian pada sesi berikutnya, Selamet Catur Irayulian, Manajer Implementasi Keamanan TI di Datacomm, ikut berbagi pengalamannya perihal menangani kompleksitas segmentasi jaringan, keamanan aplikasi, dan keamanan data dalam kerangka kerja zero trust

Zero Trust Security oleh Selamet Catur Irayulian

Catur menekankan peran machine learning dan kecerdasan buatan dalam menerapkan langkah-langkah keamanan zero trust yang efektif.

Di hari berikutnya, dalam diskusi khusus tentang “Respons Organisasi terhadap Pelanggaran Data,” Dony Hanggono, Manajer Keamanan Cloud Datacomm, membahas langkah-langkah kritis yang harus diambil organisasi dalam menghadapi kebocoran data.

Respons Organisasi terhadap Pelanggaran Data oleh Donny Hanggono

Cepat tanggap, menurutnya menjadi kunci dalam penanganan kebocoran data. Langkah paling dini yaitu deteksi, identifikasi, dan containment. Lalu, penting untuk mengaktifkan incident response team agar assessment dan investigasi segera dilaksanakan. 

Tak kalah penting, kita juga harus memberi tahu user yang bersangkutan, pelanggan, serta pemangku regulasi agar semua pihak tidak ada yang merasa tertinggal informasi. Kemudian, ketika sistem dikembalikan secara online, pastikan bahwa ada peningkatan keamanan. Segala jenis ancaman dalam dunia kejahatan siber jelas akan membawa dampak kerugian, baik dari segi finansial, waktu, maupun reputasi. 

Untuk meminimalisir resiko dan dampak negatif serangan siber, perusahaan dapat mempercayakan keamanan data mereka pada penyedia layanan yang andal seperti DTrust.

Seiring dengan terus berkembangnya lanskap keamanan siber, DTrust tetap berkomitmen untuk memberdayakan organisasi dengan layanan keamanan cloud terkelola yang inovatif dan proaktif.

DTrust Team di National Cybersecuriity Connect 2023
Share this article
Shareable URL
Prev Post

PT Datacomm Diangraha Tingkatkan Keamanan Layanan Terkelola Cloud Privat dengan Hillstone Network

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read next